ARTIKEL
AKUNTAN PUBLIK KURANG DIMINATI ANAK MUDA DI INDONESIA
Kurangnya minat dikalangan anak muda
atau sarjana yang baru lulus karena pekerjaan akuntan publik sangat beresiko.
Namun, penghasilannya masih minim. Resiko yang dimaksud disini adalah seorang
akuntan publik harus mampu menjaga independensi karena mengaudit laporan
keuangan BUMN. Sampai sekarang di Indonesia, akuntan publik masih diatur oleh
pemerintah berdasarkan keputusan Menteri Keuangan. Jika akuntan publik terkena
kasus hukum seharusnya Dapertemen Keuangan harus bertanggung jawab.
Jumlah akuntan publik di Indonesia
masih sangat sedikit, hal ini tidak sebanding dengan banyaknya laporan keuangan
yang harus diaudit. Akuntan publik harus mengaudit laporan keuangan semua
pengurusan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta.
Apalagi pada saat menjelang pemilu,
akuntan publik harus mengaudit laporan keuangan partai politik, padahal jumlah
akuntan publik masih sangat sedikit. Pekerjaan akuntan publik memang hanya
untuk orang-orang yang hobi dengan akuntansi.
Meskipun penghasilan akuntan publik
sedikit tapi dari segi kualitas hasil kerja akuntan publik masih jauh diatas
akuntan sebuah perusahaan. Untuk itu pemerintah tidak boleh menganggap sepele
profesi akuntan publik agar anak muda sekarang lebih tertarik lagipada profesi
akuntan publik dan yang terpenting pemerintah memerhatikan upah yang didapat
oleh akuntan publik agar semakin banyak anak muda Indonesia yang tertarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar